Tips Sehat Mingguan

Artikel tentang kesehatan, kecantikan, hidup sehat, tips sehat, pengobatan alternatif, herbal yang akan membuat hidup anda jadi lebih baik... Dan lebih sehat tentunya!

Saturday, February 21, 2009

Ramuan Herbal Untuk Perut Kembung


fat guy wigglin his stomach Pictures, Images and Photos

Perut kembung tentu sungguh tak mengenakkan. Mau melakukan aktivitas pun rasanya menjadi serba salah. Apalagi bila sedang tak berada di rumah, rasanya ingin segera bertemu dengan kasur sekedar untuk meredakan rasa nyeri. Berikut ada resep tradisional yang dapat dicoba :

Ramuan 1 :
Jahe. Ambil 4 ruas jahe lalu ditumbuk, diperas untuk diambil airnya. Setengah gelas air jahe lalu ditambah gula jawa secukupnya lalu diminum. Kembung perut dan masuk angin akan segera sirna.

Ramuan 2 :
Beligo. Perut kembung akan segera sembuh dengan air beligo. Caranya, ambil buah beligo yang tidak terlalu besar. Kupas kulitnya lalu direbus. Dinginkan kemudian peras untuk diambil sarinya dengan menggunakan kain bersih. Ambil air perasan setengah gelas, minumlah.

Ramuan 3 :
Kayu manis. Bubuk kayu manis 1/4 sendok teh dicampur dengan 2 sendok makan madu. Diminum setiap hari sebelum makan sampai sembuh. Campuran ini mengurangi kadar asam dalam perut dan juga sekaligus membantu mencerna makanan daging.


Sumber : Harian "Jurnal Bogor" edisi 20 Februari 2009

Tips Sehat Dengan Cara Murah



Olahraga merupakan salah satu kunci utama untuk memperoleh kesehatan. Banyak orang rela merogoh kocek agak dalam untuk berolahraga, padahal olahraga dapat dilakukan dengan cara yang murah meriah yaitu berjalan kaki!

Dr. Handrawan Nadesul mengatakan bahwa untuk berolahraga semuanya dikembalikan lagi kepada niat. Apabila seseorang memiliki niat yang besar serta dilakukan dengan sungguh-sungguh maka olahraga tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

"Jalan kaki dengan tergopoh-gopoh merupakan olahraga murah meriah dan dapat dilakukan oleh siapa saja," kata Handrawan.

Ia menjelaskan, khasiat dari jalan kaki tergopoh-gopoh atau secara ilmiah dikenal dengan istilah brisk walking sama dengan olahraga aerobik lainnya. Bahkan untuk beberapa orang yang mengidap penyakit tertentu atau berusia lanjut, jalan kaki tergopoh-gopoh lebih disarankan daripada olahraga aerobik lainnya!

Jalan kaki tergopoh-gopoh berbeda dengan jalan santai karena dilakukan dengan kecepatan 6 kilometer per jam atau 100 meter per menit. Layaknya jenis olahraga lainnya, jalan kaki tergopoh-gopoh juga harus dilakukan secara rutin minimal lima kali dalam seminggu sekitar 45 menit.

Handrawan menuturkan, untuk langkah awal sebaiknya olahraga ini dilakukan secara bertahap. Untuk penderita jantung, kanker atau penyakit berat lainnya sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter yang menanganinya. "Tetapi kalau penyakit yang mereka idap sudah terkendali saya rasa tidak masalah untuk melakukannya sendiri," ujar dokter yang piawai menulis puisi ini.

Sebagai patokan, jalan kaki dengan tergopoh yang anda lakukan sudah memenuhi target apabila denyut jantung sudah mencapai 60 persen dari 220 dikurangi umur. Kalau pada minggu-minggu awal target belum tercapai maka jangan dipaksakan, sebaliknya pertahankan apabila target sudah tercapai.

Meski murah dan gampang dilakukan tetapi manfaat dari jalan kaki tergopoh-gopoh tidak kalah dengan olahraga lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center menyebutkan bahwa jalan kaki selama 30 menit setiap harinya dapat mengurangi metabolic syndrome yang merupakan penyebab tingginya resiko terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup sehingga menekan resiko serangan jantung.

Bukan hanya itu, jalan kaki tergopoh-gopoh juga melatih kelenturan pembuluh darah arteri tubuh untuk menguncup dan mengembang.

Hal itu terjadi karena mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu.


Sumber : Harian "SoccerPlus" edisi 20 Februari 2009

Friday, February 20, 2009

Sikat Gigi Yang Bagus Dan Teknik Menyikat Gigi Yang Benar


Sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang memiliki bulu lembut dan lebar serta kepala sikat giginya mampu menjangkau seluruh permukaan gigi dan gusi. Sebaiknya pula, sikat gigi yang dipilih berukuran kecil. Ukuran kepala sikat yang dewasa 2,5 centimeter, sedangkan untuk anak-anak 1,5 centimeter.

Apakah anda sering merasa sakit pada gusi? Ternyata hal ini bisa disebabkan bila lupa dan lalai untuk mengganti sikat gigi, terutama bila sikat gigi sudah mekar serta tidak lurus lagi. Padahal, peran sikat gigi, gusi dan rongga mulut adalah suatu hal yang tak dapat ditunda untuk keluarga. Demikian diungkapkan oleh drg. Masayu Rubianti, dokter gigi dari Allure Esthetic and Health Clinic yang berlokasi di jl. Jalak Harupat No.19, Bogor.

Menurut Masayu, sebaiknya anda melakukan penggantian sikat gigi setiap tiga bulan sekali atau segera mengganti bila bulu-bulu sikatnya telah mekar dan tidak lurus lagi.

Sebab, bulu sikat yang telah mekar dan tidak lurus lagi bisa melukai gusi yang akan menyebabkan infeksi dan pembengkakan pada gusi.

"Timbunan plak juga susah dihilangkan pada permukaan gigi. Bila dibiarkan akan mengeras dan menjadi karang gigi yang berwarna kehitaman, kecoklatan atau kehijauan," kata Masayu.

Plak gigi adalah lapisan kuman yang mengeras dan melekat erat pada permukaan gigi. Plak bisa dihilangkan bila anda melakukan kunjungan ke dokter gigi, dimana si dokter gigi akan melakukan tindakan scaling (pembersihan plak dan karang gigi).

"Plak juga bisa dihilangkan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan dengan penggosokan gigi secara teratur," ujar Masayu.

Masayu melanjutkan, sikat gigi itu harus dirawat. Sikat gigi yang telah dipakai harus dikeringkan  guna menjaga bulu sikat agar tidak lembab dan menjadi sarang kuman serta jamur. Gagang sikat gigi juga harus dijaga supaya selalu kering dan tak ditumbuhi jamur. Bila bulu sikat sudah kering, dianjurkan sikat gigi dilindungi dengan helm untuk menjaga bulu sikat tetap bersih.

"Pilihlah gagang sikat gigi yang nyaman dalam genggaman tangan. Sebab, bila licin bisa terpeleset dan menyebabkan gusi terluka. Untuk anak-anak, pilih sikat gigi yang lembut, kepala sikat kecil dengan pegangan sikat yang tidak licin. Bagi pengguna kawat gigi, pakailah sikat gigi khusus yang mampu membersihkan kotoran yang menempel di sela-sela gigi dan kawat," terang Masayu.

Ada dua macam sikat gigi yang harus dipakai oleh pengguna kawat gigi setiap kali sikat gigi, yakni sikat gigi vertikal dan horizontal. Sikat gigi biasa tidak akan mampu menjangkau sela-sela gigi.

Selain menggunakan sikat gigi yang baik, penggosokan gigi juga harus dilakukan dengan teknik yang benar.

Semua target penggosokan gigi yang harus dilakukan, antara lain permukaan gigi, geraham, sela-sela gigi, gusi serta permukaan lidah. Biasanya lidah dibersihkan dengan alat khusus lidah. Upayakan penggosokan gigi yang merata agar tidak ada sisa-sisa makanan yang menempel dan terselip di sela-sela gigi.

"Cara menggosok gigi yang tidak benar dan berlangsung lama, tentunya akan menyebabkan abrasi dan rasa ngilu pada gigi. Abrasi merupakan cekungan yang terjadi pada gigi. Cekungan ini akan terasa ngilu jika terkena rangsangan suhu, rasa serta bila terkena bulu sikat," papar dokter yang juga buka praktek di Puskesmas Bantar Kemang, jl. Durian Raya No.86 itu.

Teknik menyikat gigi yang benar adalah dengan melakukan penyikatan pada :
  1. Bagian luar gigi depan atas
  2. Bagian belakang samping gigi atas dan bawah
  3. Permukaan gigi-gigi geraham belakang atas dan bawah
  4. Bagian dalam gigi-gigi atas
  5. Bagian dalam gigi-gigi bawah
Tiga hal penting untuk sikat gigi anda :
  1. Ganti sikat gigi anda setiap tiga bulan sekali
  2. Jaga sikat gigi anda agar selalu kering
  3. Lindungi kepala sikat gigi anda dengan helm atau pelindung sikat gigi


Sumber : Harian "SoccerPlus" edisi 20 Februari 2009

Wednesday, February 4, 2009

Susu Kedelai Tidak Efektif Mencegah Alergi Susu Sapi


Susu kedelai atau soya ternyata tidak bermanfaat dalam mencegah alergi susu sapi. Persatuan Dokter Gastroenterologi, Hepatologi dan Nutrisi Anak-Anak Eropa tidak merekomendasikan susu formula soya.

Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr. Badriul Hegar mengemukakan bahwa idealnya untuk pengobatan terhadap alergi susu sapi adalah dengan mengkonsumsi susu formula asam amino.

“Kegagalan penggunaan susu soya mencapai 20 persen. Susu formula asam amino dinilai lebih ideal dibandingkan dengan susu formula protein hidrolisat ekstensif,” kata dr. Dady Suyoko.

Menurut dia, terapi menggunakan susu protein hidrolisat ekstensif masih ditemukan kegagalan sekitar 10-30 persen.

Mengingat harga susu asam amino yang relatif mahal, susu formula protein hidrolisat ekstensif dapat dicoba pada tahap awal dan apabila gagal, baru ditukar dengan susu asam amino.

“Pada alergi akut, penggunaan susu asam amino lebih sering digunakan,” paparnya. Susu asam amino, lanjutnya, mampu mendiagnostik alergi susu sapi lebih tepat daripada susu formula protein hidrolisat ekstensif pada saat mengganti susu formula sapi biasa dan rasanya diklaim lebih disukai oleh bayi.

“Memang rasanya tidak seenak susu sapi biasa, tetapi tetap lebih enak bila dibandingkan dengan susu formula protein hidrolisat ekstensif,” ujar dr. Badriul.

Penggunaan terbaik dilakukan pada bayi berusia satu tahun. “Pada usia tahun pertama kehidupan, sistem imun seorang anak relatif masih prematur dan sangat rentan,” katanya.

Sumber : Harian “Rakyat Merdeka” edisi 21 Januari 2009

Faktor Genetik Dapat Memicu Alergi Pada Anak


Alergi bisa menimpa siapa saja, termasuk anak-anak. Kenyataannya, setiap orang memang beresiko mengidap alergi meskipun tidak ada riwayat akergi dalam keluarganya!

“Tapi walaupun begitu, bila orangtua tidak mengidap alergi, kemungkinan anaknya tidak beresiko,” kata EM Dady Suyoko.

Resiko seorang anak untuk mengidap alergi susu sapi bakal lebih besar apabila dipicu faktor genetika. Kemungkinan, salah satu atau kedua orangtuanya mengidap.

“Kalau salah satu orangtua mengidap alergi, kemungkinannya bisa mencapai 30 persen. Bila kedua orangtuanya alergi, resikonya hampir 50 persen,” tegasnya.

Ia mengatakan, tidak semua anak memiliki resiko yang sama. “Tak semua anak, bisa satu anak atau dua dari tiga anak. Jadi, tak tergantung jumlah,” tambahnya.

Bentuk atau jenis alerginya pun tidak harus selalu identik atau sama dengan orangtuanya. Misalnya, bila sang ibu mengidap alergi asma atau ayahnya alergi gatal akibat udang, maka anaknya tidak harus memiliki alergi salah satu di antara alergi tersebut.

Selain faktor keluarga, faktor jenis kelamin juga sedikit mempengaruhi resiko alergi pada anak. Menurut dia, resiko alergi pada anak khususnya di bawah usia 12 tahun cenderung lebih besar dialami anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Saat masih di bawah usia 12 tahun, resiko perempuan mengalami alergi memang lebih sedikit dibanding pria. Kenapa? Periode itu, proporsi saluran pernafasan laki-laki belum begitu sempurna seperti wanita. Tetapi menjelang dewasa, resikonya sama.

Pada masa hamil, wanita yang punya asma kemungkinan bisa kambuh lagi karena dipicu faktor hormonal, meskipun tidak semua akan mengalaminya karena ini sangat individual.

Untuk menekan resiko alergi pada anak, sebaiknya anak dihindarkan dari lingkungan atau suasana yang menimbulkan alergi.

Paparan terus-menerus berada di lingkungan yang banyak alergen, seseorang bisa menjadi sensitif alergi. Sejak kecil, kita jangan dibiasakan hidup dilingkungan alergi. Misalnya, di rumah tidak perlu banyak karpet, kasur kapuk, atau benda-benda yang bersifat alergen.


Sumber : Harian “Rakyat Merdeka” edisi 21 Januari 2009

Alergi Susu Sapi


Kasus alergi susu sapi akhir-akhir ini semakin meningkat. Alergi susu paling sering ditemukan pada anak yang berusia kurang dari dua tahun.


Diperkirakan, 2-7,5 persen anak pada kelompok umur ini mengalami alergi protein susu sapi. Gejalanya bisa beragam atau tidak terlalu spesifik, maka banyak orangtua maupun tenaga kesehatan sulit mendiagnosa alergi susu sapi.


Cara paling mudah adalah dengan melakukan tes alergi dan memantau penyimpangan dibandingkan anak normal.


“Tenaga medis berperan penting bagi kesehatan bayi dan anak, termasuk dokter anak. Kami selalu ikut berpartisipasi aktif meningkatkan pengetahuan, wawasan serta kualitas dokter anak dalam memberikan pelayanan kesehatan prima bagi bayi dan anak-anak,” ujar Presiden Direktur Mead Johnson Indonesia, Martin Ibarreche.


Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr. Badriul Hegar, alergi susu sapi sering ditemukan pada anak dibawah usia tiga tahun.


Hal ini dihubungkan dengan pematangan sistem saluran cerna. Gejala klinis yang paling sering terlihat adalah gangguan saluran cerna (50-80 persen), mulai dari muntah, diare berlanjut yang kadang-kadang disertai oleh darah, konstipasi atau sembelit, bahkan bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

“Bila seorang anak terus menderita diare meskipun telah diobati lebih dari seminggu, maka harus dicurigai apakah anak tersebut alergi,” kata Badriul.


Penanganan dasar dan efektif untuk alergi protein susu sapi adalah dengan menghindari protein susu sapi dan turunannya. Selama penanganan alergi susu sapi, pemberian air susu ibu atau ASI kepada bayi yang menderita alergi tersebut tidak boleh dihentikan terutama pada masa pemberian ASI eksklusif pada saat bayi berusia 0-6 bulan.


Keadaan alergi susu sapi memang tidak berlangsung seumur hidup, tetapi dapat menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya umur.


“Pada umur satu tahun, 56 persen bayi yang awalnya alergi susu sapi bisa sembuh. Dan pada umur 15 tahun, lebih dari 95 persen penderita lebih toleran,” ujarnya.



Sumber : Harian “Rakyat Merdeka” edisi 21 Januari 2009

Sunday, January 25, 2009

Mitos dan Fakta Seputar Maag


  • Mitos : Penderita maag tidak boleh berpuasa
    Fakta : Tidak semua gangguan maag menjadi halangan untuk berpuasa, tergantung jenis dan parahnya penyakit. Ada dua jenis penyakit ini, yaitu maag fungsional dan maag organik. Pada maag fungsional, lambung dan usus duabelas jari dalam keadaan normal tetapi fungsinya terganggu. Maag fungsional ini berhubungan erat dengan faktor psikis. Sedangkan pada maag organik terjadi kelainan anatomis, seperti luka pada lambung atau usus duabelas jari,

  • Mitos : Sakit maag hanya penyakit ringan sehingga tidak perlu penanganan serius
    Fakta : Sakit maag tidak boleh diremehkan. Terkadang sakit maag dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius, misalnya luka lambung yang parah. Penyakit maag yang parah bahkan dapat menyebabkan penderitanya pingsan! Tak jarang pula penyakit maag terkait dengan kanker lambung, sehingga harus diatasi dengan serius. Gangguan berupa nyeri yang hebat disertai muntah dapat mengakibatkan kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi). Lebih gawat jika pada lambung yang mengalami radang terjadi pendarahan, sehingga suatu saat si penderita bisa saja muntah darah. Sakit maag juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit lain seperti bronkitis, asma, migren, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terutama saat asam lambung naik ke tenggorokan (reflux)

  • Mitos : Minum susu bisa membuat maag kambuh
    Fakta : Ada penderita yang mengeluh maag-nya kambuh setelah minum susu, sementara ada yang tidak merasakan apa-apa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa susu tinggi lemak maupun tinggi kalsium akan membuat penyakit maag kambuh. Hal ini masih menjadi perdebatan. Sebenarnya, penderita maag boleh minum susu apa saja. Namun sebelum mengkonsumsi susu sebaiknya minum air putih terlebih dahulu. Beberapa peneliti menganjurkan susu kedelai yang mengandung tinggi isoflavon untuk penderita maag. Seorang peneliti Jepang bernama Nagata dalam penelitiannya menjelaskan bahwa salah satu fungsi isoflavon bagi tubuh adalah mengurangi gejala maag. Isoflavon dalam kadar tinggi dapat memperbaiki lapisan lambung yang mengalami iritasi, sehingga fungsi lapisan lambung dapat kembali membaik dan sistem imun pada lambung pun meningkat,

  • Mitos : Jeruk nipis membuat maag kambuh dan perut perih
    Fakta : Meskipun terasa asam, air jeruk nipis sama sekali tidak membuat lambung perih. Selain menyegarkan, jeruk nipis juga mengandung khasiat. Rasa asam buah ini bersifat basa di dalam lambung dan akan membantu menetralisir asam lambung. Jadi sama sekali tidak menyebabkan penyakit maag kambuh. Rasa asam jeruk nipis berbeda dengan rasa asam buatan yang menyebabkan sakit perut, terutama jika diminum dalam keadaan perut kosong. Dengan sifat dasarnya yang basa, jeruk nipis dapat membantu penyeimbangan Ph di dalam sistem tubuh. Bukan itu saja, jeruk nipis juga mengaktifkan liver dalam proses detoksifikasi atau pembuangan racun dalam tubuh,

  • Mitos : Jangan makan yoghurt karena rasa asamnya akan menimbulkan gejala maag
    Fakta : Yoghurt masih aman bagi mereka yang menderita maag. Rasa asam yoghurt tidak akan merangsang produksi berlebihan asam lambung dan meningkatkan iritasi pada lambung. Dalam literatur dikatakan bahwa salah satu manfaat yoghurt adalah justru mengobati sakit maag, menyembuhkan luka pada dinding lambung. Para peneliti melaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition bahwa mengkonsumsi yoghurt yang mengandung bakteri menguntungkan, lactobacillus dan bifidobacterium, secara signifikan dapat menurunkan jumlah Helicobacter Pylori.

Sumber : Harian "Warta Kota" edisi 11 Januari 2009

Maag Mendadak Bisa Menjadi Kanker Lambung


Kanker harus semakin diwaspadai mengingat jumlah penderitanya yang terus bertambah. Jenis kanker pun semakin banyak dan hampir semua organ tubuh bisa terkena. salah satunya adalah kanker lambung. Penyakit ini, memang jumlah penderitanya di Indonesia masih sangat kecil, tetapi seperti jenis kanker lainnya, kanker lambung sulit untuk disembuhkan.

Penyebab kanker lambung adalah bakteri Helicobacter Pylori yang ditemukan oleh dua warga Australia peraih hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 2005, yakni J. Robin Warren dan Barry J. Marshall. Kebanyakan penderita kanker lambung datang ke dokter sudah dalam kondisi stadium akhir. Bahkan di Amerika Serikat, hanya 10-20 persen penderita yang diketahui datang ke dokter pada stadium awal!

Sayangnya, penyebab keberadaan bakteri Helicobacter Pylori di dalam lambung masih belum diketahui dengan pasti. Banyak hal yang menjadi penyebabnya. Misalnya pola makan yang tidak sehat, seperti kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Juga gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan makanan yang dibakar (barbeque).

"Ini merupakan faktor-faktor, tetapi tidak bisa hanya disebutkan salah satu, karena memang banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kanker lambung," kata dokter Ari Fachrial Syam, SpPD, KGEH, MMB.

Faktor-faktor itu memang menyebabkan munculnya bakteri Helicobacter Pylori yang bisa menyebabkan kanker lambung. Namun bisa juga bakteri itu tidak berkembang menjadi kanker. Pada dasarnya bakteri itu hanya menyebabkan luka yang menyebabkan terjadinya tukak lambung atau yang biasa dikenal dengan nama penyakit maag. Bahkan jika keberadaan bakteri tersebut diketahui dengan cepat, penyakit maag bisa disembuhkan. Sayangnya, kebanyakan orang datang ke dokter sudah dalam kondisi yang parah atau stadium akhir.

"Sebenarnya, penyakit maag pun belum tentu bisa menjadi tanda awal adanya kanker lambung. Jika penyakitnya tidak ada masalah setelah diobati atau tidak muncul lagi, itu hanya sakit maag saja. Tetapi jika setelah diobati penyakitnya berulang, bisa jadi merupakan tanda adanya kanker lambung. Oleh karena itu perlu pemeriksaan melalui endoskopi," papar Ari.

Sejauh ini, penderita kanker lambung di Indonesia kebanyakan berusia di atas 45 tahun dengan kondisi pernah memiliki riwayat penyakit maag atau tidak sama sekali. "Nah, mereka yang tiba-tiba menderita sakit maag sedangkan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit tersebut, maka perlu waspada karena ini merupakan salah satu gejala kanker lambung," jelas dokter Ari.

Namun, maag hanya merupakan salah satu dari sekian gejala kanker lambung. Gejala lainnya adalah perut kembung seperti kekenyangan, muka pucat, buang air besar hitam, berat badan turun, dan muntah darah. "Jika maag disertai gejala-gejala tersebut, maka orang itu sudah pasti menderita kanker lambung," tandas Ari.

Gaya hidup sehat menjadi langkah awal untuk menjaga diri dari kanker lambung. Antara lain dengan mengurangi makanan yang merangsang, makanan yang dibakar seperti sate atau barbeque, menghentikan kebiasaan merokok serta minum alkohol, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag, sangat disarankan untuk secepatnya melakukan pemeriksaan melalui endoskopi (teropong) sehingga bisa melihat kondisi lambung dan keberadaan bakteri Helicobacter Pylori untuk proses penyembuhan lebih cepat.


Sumber : Harian "Warta Kota" edisi 11 Januari 2009

Wednesday, January 14, 2009

Cara Mengatasi Wajah Berminyak


Kulit berminyak memang rentan didatangi jerawat, karena minyak pada wajah merupakan perekat yang baik bagi debu dan kotoran. Bila pembersihan wajah kurang sempurna, kotoran dan debu bercampur dengan bakteri sehingga menimbulkan peradangan yang disebut sebagai jerawat.

Selain itu, jerawat bisa juga disebabkan oleh pengaruh hormon. Jerawat yang paling ringan adalah jerawat yang berupa komedo.

Biasanya komedo yang terlihat seperti bintik hitam di kulit itu berisi lemak yang bercampur dengan kotoran, sedangkan komedo yang berwarna putih hanya berisi lemak.

Bila anda menggunakan riasan wajah, idealnya anda hanya membersihkan wajah setiap 5-6 jam sekali. Selain itu, penggunaan scrub juga berguna untuk membersihkan komedo yang berada di permukaan kulit.

Komedo juga bisa diatasi dengan produk perawatan wajah yang mengandung vitamin A. Fungsinya adalah untuk membuka pori-pori sehingga memudahkan komedo untuk keluar dan dibersihkan.

Produk perawatan yang mengandung vitamin A ini biasanya terdapat pada krim malam. Selain itu, bentuk cair atau kompres terasa lebih nyaman di wajah karena tidak menyebabkan kulit terlihat berminyak.

Beberapa bahan aktif yang dapat mencegah jerawat seperti sulfur, bisa ditemui dalam bentuk sabun, yang bersifat mengeringkan jerawat. Apabila langkah di atas telah dilakukan secara benar, maka riasan wajah anda akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.


Sumber : Harian :Nonstop" edisi 14 Januari 2009

Mitos-Mitos Tentang Diet


Ada beberapa mitos yang selama ini dipercayai mengenai diet. Untuk itu, ada baiknya anda simak beberapa mitos dengan kebenarannya berikut ini :
  1. Makanan rendah lemah bisa dikonsumsi sebanyak mungkin. Meski rendah lemak, tapi tetap saja mengandung kalori,

  2. Kalori bisa dikurangi dalam jumlah besar dalam waktu singkat tanpa perlu berolahraga. Tentu saja hal itu tidak benar! Mengurangi kalori dengan diet tanpa olahraga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada diet yang dikombinasikan dengan olahraga. Jadi anda memang harus banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga selain mengatur pola makan jika ingin mendapat hasil yang lebih maksimal dalam jangka waktu yang lebih singkat,

  3. Keinginan menggebu di awal masa diet. Hal itu menyebabkan anda mengurangi jumlah asupan makanan secara drastis. Jika anda biasa mengkonsumsi nasi tiga kali sehari, dapat terjadi di awal masa diet anda mengurangi asupan secara total dan hanya mengkonsumsi sayur dan buah saja dengan harapan berat badan idaman dapat segera dicapai.
Yang kemudian terjadi di akhir diet anda, yaitu di saat berat badan idaman telah tercapai, pola makan akan menjadi lebih kacau daripada sebelum diet dimulai!


Sumber : Harian "Nonstop" edisi 14 Januari 2009